Mengeksplorasi Sekolah Eksperimental Mangunan, Sebuah Kunjungan Studi

Share:

Sidoarjo, Kampus Ursulin – Sanmaris, dalam rangka terus mengembangkan kualitas pendidikan, para guru dan karyawan Kampus Santa Maria Sidoarjo mengadakan sebuah kunjungan studi ke Sekolah Eksperimental Mangunan di Kota Gudeg, Jogjakarta. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 4 Oktober 2024 ini benar-benar memberikan suatu insight bagi seluruh peserta. 

Sekolah Eksperimental Mangunan dibentuk di bawah naungan Yayasan Dinamika Edukasi Dasar (DED). Kata eksperimental digunakan sebagai tanda bahwa sekolah ini terus melakukan uji coba dan menemukan pendidikan dasar yang tepat untuk anak didik. Sekolah ini adalah suatu laboratorium Romo Mangun dan yayasan untuk mengujicobakan konsep pendidikan dasar yang sesuai terhadap pemekaran utuh diri anak. Almarhum Romo Yusuf Bilyarta Mangunwijaya atau dikenal dengan Romo Mangun adalah seorang imam projo Keuskupan Agung Semarang yang juga pejuang sosial dan pendidikan.

Ada beberapa hal berbeda yang ditemukan peserta kunjungan studi bila dibandingkan dengan Kampus Santa Maria Sidoarjo. Salah satunya adalah penggunaan seragam. Sekolah ini tidak mengenal seragam, kecuali hari senin di mana para murid wajib memakai batik. Murid diperbolehkan memakai pakaian sesuka hatinya, asal sopan. 

Hal yang menarik lain yakni adanya kegiatan pembelajaran khas Mangunan (komunikasi iman, membaca buku bagus, dan kotak pertanyaan). 

Dikutip dari website resminya, di sekolah ini tidak ada pelajaran agama secara khusus. Namun para murid mendapatkan pelajaran komunikasi iman. Di Komunikasi Iman anak belajar untuk memiliki sikap-dasar yang benar, hati nurani yang peka terhadap segala yang baik, adil dan benar: suka menolong, suka membuat orang lain gembira. Memiliki watak yang menolak segala yang buruk, merugikan, tidak adil, dusta, korup, dsb. Menggugah rasa syukur dan sikap kagum terhadap segala makhluk alam semesta, senantiasa memuji Tuhan dengan cara agama masing-masing.

Sedangkan. dalam kegiatan membaca buku bagus, anak-anak membaca atau dibacakan oleh guru suatu buku yang mengasyikkan, misalnya tentang penemu besar, cerita tentang orang yang pantang menyerah kepada nasib, para pahlawan kemanusiaan, pahlawan pendidikan, dsb. Kadang-kadang bisa juga dipilih buku cerita murni yang bagus dan mengharukan, jenaka, gembira, penuh misteri, menegangkan dan mengasyikkan. 

Yang terakhir adalah kotak pertanyaan. Tidak kalah menarik dengan kegiatan sebelumnya, setiap anak dalam kurun waktu 1 minggu harus menuliskan satu pertanyaan tentang apa pun yang dia ingin ketahui. Pada hari yang telah disepakati, Kotak Pertanyaan akan dibuka dan dibahas bersama dengan guru. Pertanyaan yang muncul dilontarkan untuk dijawab oleh siswa Iain. Guru kemudian melengkapi atau mengkoreksi  jawaban yang diberikan oleh anak. Dalam kegiatan ini selain belajar banyak pengetahuan baru, para murid juga belajar cara bertanya / membuat pertanyaan. Tidak berhenti sampai di situ, mereka juga bisa menanyakan hal tersebut lebih lanjut pada keluarga atau orang lain yang mereka rasa bisa membantu menemukan jawabannya. 

 

Terima kasih untuk berbagi hal yang membuka mata serta wawasan kami, kawan. 

Salam Merdeka Belajar!! 

 

Penulis: Nicolaus Henry S. - Guru SD Santa Maria Sidoarjo

 

Sumber diambil dari laman: https://sd-sda.sanmarosu-jatim.sch.id/news/show/mengeksplorasi-sekolah-eksperimental-mangunan-sebuah-kunjungan-studi

Dirilis pada tanggal 26 Oktober 2024